Kamis, 05 Desember 2019

MEREBUS AIR DI DALAM CANGKIR KERTAS

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa memanaskan air dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi atau seng sebagai bahan yang dapat menghantarkan panas yang baik (konduktor), seperti panci dan wajan. Namun, ternyata ada juga alat lain yang dapat digunakan memanaskan air yaitu gelas kertas. Sekilas mungkin banyak yang beranggapan bahwa gelas kertas tersebut akan terbakar. Namun menurut teori dan kenyataan, gelas tersebut tidak terbakar sedikitpun. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengamati dan membuktikan hal tersebut.

Alat dan Bahan
1. Cangkir Kertas
2. Pembakar Bunsen Spirtus
3. Kaki Tiga
4. Korek
5. Penggaris
6. Air

Rancangan Percobaan

 Langkah Percobaan
1. Melubangi sisi bagian atas kertas untuk mengaitkan penggaris sehingga menjadi penyangga cangkir ke kaki tiga.
2. Tuangkan air ke dalam cangkir kira-kira setinggi 5 cm.
3. Letakkan bunsen di bawah cangkir dan nyalakan api.
4. Tunggu beberapa saat dan amati apa yang terjadi.

Hasil Pengamatan  dan Analisis

(proses pemanasan air)





















Ketika air di dalam cangkir kertas dipanaskan melalui bunsen yang berada dibawahnya, cangkir kertas masih tetap utuh dan tidak terbakar. Setelah beberapa saat kemudian, air dalam cangkir mendidih pada suhu 100oC. Hal ini terjadi karena panas atau kalor dari api yang seharusnya membakar cangkir kertas di hantarkan cangkir kertas ke air yang ada didalamnya dikarenakan air yang ada didalam botol memiliki temperatur yang lebih rendah dan memiliki kalor jenis tinggi. Sehingga menaikkan suhu air dalam cangkir kertas sampai mendidihkan air. Selama air masih ada di dalam cangkir, air akan menjaga kertas tetap dingin sehingga tidak terbakar. Jika air terus mendidih dan menyebabkan air menguap (kering), sehingga panas dari bawah gelas tidak ditransfer/berpindah, maka gelas kertas akan terbakar.
Air akan mendidih pada suhu 100oC di atas permukaan laut. Suhu ini disebut sebagai titik didih air. Titik didih ini dipengaruhi oleh banyak hal seperti tekanan, altituda,  serta jenis air yang digunakan. Semakin tinggi altitude, maka tekanan akan semakin menurun sehingga tentunya titik didih air akan menurun. Semaikin rendah altituda, tekanan akan semakin besar, sehingga titik didih air membesar. Maka, air akan mendidih pada suhu yang berbeda di tempat-tempat yang berbeda ketinggian. Itulah mengapa memasak air di pegunungan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan saat memasak air di pantai.

Jenis air atau kemurnian air akan berpengaruh pada titik didih air. Titik didih air akan meningkat seiring bertambahnya ketidakmurnian. Pengaruh ketidakmurnian air ini dapat diatasi dengan menggunakan air suling.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas diperoleh kesimpulan bahwa cangkir kertas yang berisi air tidak terbakar karena panas dari api yang diterima cangkir kertas tersebut dihantarkan ke air yang memiliki temperatur yang rendah sehingga panas tersebut digunakan untuk memanaskan air yang ada didalamnya hingga mendidih.

Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan diluar ruangan agar kita dapat menghindar dari benda-benda yang mudah terbakar dikarenakan botol plastik yang terbakar akan meneteskan lelehannya yang masih mengandung api. Selain itu juga sebaiknya dalam praktikum kita mengunakan sarung tangan anti panas untuk menghindari panas api yang membakar botol plastik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KITA BISA SIAGA TSUNAMI ! (Apa itu tsunami dan mitigasinya)

Masih belum hilang dari ingatan kita tentang 13 tahun yang lalu tepat pada tanggal 26 Desember 2004. Sebuah bencana besar meluluh lantakk...