RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 5 Surabaya
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi
Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar :
3.2 Menerapkan
prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka
penting, serta notasi ilmiah.
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta
mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
C. Indikator
3.2.1 Menjelaskan prinsip-prinsip pengukuran
besaran massa dengan benar.
3.2.2 Menjelaskan ketelitian alat ukur massa neraca tiga
lengan dengan benar.
3.2.3 Menjelaskan bagian-bagian neraca tiga lengan
beserta fungsinya dengan benar.
3.2.4 Menerapkan
prinsip ketepatan pada pengukuran massa menggunakan neraca tiga lengan.
4.2.1 Menyajikan
hasil pengukuran massa benda berdasarkan taraf ketelitian neraca tiga lengan.
D. Tujuan
Pembelajaran
3.2.1 Peserta
didik dapat menjelaskan prinsip-prinsip
pengukuran besaran massa dengan benar.
3.2.2 Peserta didik
dapat menjelaskan ketelitian alat ukur massa neraca tiga lengan dengan benar.
3.2.3 Peserta didik
dapat menjelaskan bagian-bagian neraca
tiga lengan beserta fungsinya
dengan
benar.
3.2.4Peserta didik
dapat menerapkan prinsip ketepatan pada pengukuran massa menggunakan neraca
tiga lengan.
4.2.1 Peserta didik dapat menyajikan hasil pengukuran massa benda menggunakan
neraca tiga lengan dengan notasi ilmiah dan aturan angka penting.
4.2.2 Peserta didik
dapat menyajikan hasil pengukuran massa benda berdasarkan taraf ketelitian
neraca tiga lengan.
E. Metode/
Model/ Strategi
Metode Pembelajaran :
Persentasi guru, Deemonstrasi, Percobaan, Tugas.
Model Pembelajaran :
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
F. Materi
Definisi
Pengukuran
Pengukuran
adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu
standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas
fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa
dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.
Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micrometer, jangka sorong,dial indikator,viler
gauge.
Neraca Tiga
Lengan
Gambar
1.1 Neraca Tiga Lengan
Sumber
: http://rumushitung.com
Pengertian
Neraca Tiga Lengan
Massa
adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah
kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat
gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur
massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.
Neraca
Tiga Lengan adalah alat ukur massa benda dengan
ketelitian 0.01 gram. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca
analitis dua lengan, neraca Tiga lengan, neraca lengan gantung, dan neraca
digital. Neraca Analitis Dua Lengan Neraca ini berguna untuk mengukur massa
benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian
neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
Neraca
Lengan Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban
pemberat di sepanjang batang.
Neraca
Digital Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat
praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca
pada layarnya.Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
Cara
menggunakan neraca tiga lengan dengan benar.
1.
Cara
Kalibrasi
Sebelum melakukan
penimbangan, neraca tiga lengan terlebih dahulu harus dikalibrasi agar hasil
penimbangan nantinya dapat akurat. Untuk melakukan kalibrasi, pertama letakan
semua anting pada lengan neraca di titik terendah dari skala yang ditunjukan.
Kemudian putar sekrup atau tombol kalibrasi yang letaknya berada di bawah
tempat beban. Putar sekrup hingga neraca mencapai garis kesetimbangan (titik
0). Setelah itu, neraca tiga lengan siap digunakan.
2. Cara Penimbangan
Cara menggunakan
neraca tiga lengan diawali dengan meletakan beban yang ingin diketahui massanya
(ditimbang) ke dalam wadah beban. Setelah itu, geser anting pada lengan yang
menunjukan skala paling besar sampai garis kesetimbangan hampir tercapai.
Jika garis
kesetimbangan belum tercapai, geser anting pada lengan yang menunjukan skala
lebih kecil sampai garis kesetimbangan tercapai. Dan jika belum juga, lakukan
hal yang sama pada anting di lengan selanjutnya sampai titik kesetimbangan
benar-benar tercapai.
2.
Cara
Membaca Skala Hasil Penimbangan
Setelah titik
keseimbangan tercapai, selanjutnya Anda tinggal membaca skala hasil penimbangan
untuk mengetahui berapa massa benda yang ditimbang.
Ketelitian dan Ketepatan
Ketelitian/accuracy
adalah menyatakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil pengukuran terhadap harga yang sebenarnya. Ketepatan/precision adalah menyatakan
tingkat kesamaan didalam sekelompok pengukuran atau sejumlah instrumen. Tidak
ada pengukuran yang menghasilkan ketelitian yang sempurna, tetapi penting untuk
mengetahui : ketelitian yang sebenarnya dan bagaimana kesalahan yang berbeda
digunakan dalam pengukuran.
Aturan angka penting
1.
Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2.
Angka nol yang terletak di antara dua
angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 1208 memiliki empat angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.
3.
Semua angka nol yang digunakan hanya
untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki
dua angka penting, yakni 2 dan 4
4.
Semua angka nol yang terletak pada
deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal
merupakan angka penting. Contoh
1 : 0,003200 memiliki
empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting yakni
5,0,7,0. Contoh 3 : 20,0 memiliki
dua angka penting yakni 2 dan 0
5.
Semua angka sebelum orde (Pada
notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3
dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4,
5 dan 0.
G. Kegiatan
Pembelajaran
- Penilaian
a.
Penilaian
Pengetahuan (terlampir)
b.
Pengetahuan
Keterampilan (terlampir)
c.
Pengetahuan
Sikap (terlampir)
- Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Cara Menggunakan Neraca ohauss dan Bagian-Bagiannya. http://www.ebiologi.com/2016/11/cara-menggunakan-neraca-tiga
lengan-bagian.html. Diakses 20 Februari 2017.
Anonim. 2017. Aturan Angka Penting. https://gurumuda.net/aturan-angka-penting.htm.
Diakses 20 Februari 2017.
Untuk Perangkat Pembelajaran silahkan kunjungi :
Handout Pengukuran Massa
Lembar Evaluasi Pengukuran Massa
LKPD Pengukuran Massa
Lembar PEnilaian Kinerja Pengukuran Massa
Untuk Perangkat Pembelajaran silahkan kunjungi :
Handout Pengukuran Massa
Lembar Evaluasi Pengukuran Massa
LKPD Pengukuran Massa
Lembar PEnilaian Kinerja Pengukuran Massa
Sangat bermanfaat kak..terima kasih atas ilmunya..sukses terus
BalasHapus