Sabtu, 10 Juni 2017

Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu

Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu

Oleh :

1. Mochammad Alwanun Zaim (15030184028)
2. Widya Kartikasari  (15030184040)
3. Risa Eka Yuniar  (15030184085)

Pendidikan Fisika C 2015
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan dengan sejarah perkembangan ilmu.
Dalam kehidupan manusia, ilmu pengetahuan merupakan pedoman yang dibutuhkkan oleh manusia dalam setiap kehidupannya. Sejarah tentang perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas  dari ilmu yang semakin pesat perbandingannya dibandingkan dengan  zaman dahulu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang dari usaha-usaha manusia baik untuk memahami realitas kehidupan dan alam semesta maupun untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapi, serta mengembangkan dan melestarikan hasil yang sudah dicapai oleh manusia sebelumnya. Usaha-usaha tersebut terakumulasi sedemikian rupa sehingga membentuk ilmu pengetahuan.
     Ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan, suatu sisitem dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.
        Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia yang semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidangnya tercapailah suatu kehidupan baru untuk menunjang perkembangan teknologi dan informasi.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui  sejarah perkembangan ilmu dari masa ke masa, yang dimulai dari sejak Zaman Pra Yunani, Zaman Yunani,  Zaman Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern hingga pada Zaman Kontemporer sekarang ini.


BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah perkembangan ilmu dimulai dari :
1. Pra Yunani Kuno
2. Yunani Kuno
3. Zaman Pertengahan
4. Zaman Moderm
5. Zaman Konteporer

Pra Yunani kuno
Zaman Pra Yunani Kuno dimulai sebelum abad ke lima belas sebelum masehi kuno, yaitu ketika manusia belum pernah mengenal peralatan seperti yang dipakai sekarang.
Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase.
1. Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada
    zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat
    sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak,
    dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
2. Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100
    sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat
    signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan
    membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung.    
    Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
3. Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman
    ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan  
    masak, atau bahkan peralatan perang.
Sisa perabadan manusia yang ditemukan pada masa ini diantaranya sebagai berikut:
Alat-alat dari batu
Tulang belulang hewan
Sisa-sisa beberapa tanaman
Gambar-gambar di gua
Tempat-tempat penguburan
Tulang belulang manusia purba.
Zaman Pra Yunani Kuno ditandai oleh 5 kemampuan sebagai berikut:
Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman.
Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magis.
Kemampuan menentukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi.
Kemampuan menulis, berhitung menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.
Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelum yang pernah terjadi. Misalnya gerhana bulan dan matahari.
Zaman Yunani Kuno
Zaman ini berlangsung sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuhdengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan
oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah
3 perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang
kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada
bidang empiris. Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :
1). Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
2). Ajaran Kristen tidak disangkal.
3). Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Dapat diketahui bahwa pada zaman Yunani Kuno ini perkembangan demi perkembangan mulai tercipta. Karena didorong dengan adanya pemikiran-pemikiran yang diciptkan oleh filosof-filosof seperti Thales, Socrates,
Plato, Aristoteles dan filosof lainnya.
Karena pada periode ini banyak bermunculan ahli pikir alam. Di mana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati disekitarnya. Mereka membuat peryatan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta [arche] yang sifatnya mutlak; yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Yunani Kuno I
a. Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates.
Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia
     menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam. Thales sebagai salah satu dari tujuh
     orang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of
Philosoph, juga menjadi penasehat teknis ke-12 kota Ionia. Salah satu jasanya yang besar
adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM. Thales mengembangkan Filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi alam
semesta. Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis.
Sebagai ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan
pokok soal fisika. Ia juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, dan
bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya.Dengan demikian,
Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga sebagai the father of deductive
reasoning (bapak penalar deduktif).
b. Anaximandros (640-546) adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam
Kesusasteraan Yunani, dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi. Jadi ia merupakanorang pertama yang membuat peta bumi. Ia berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia, Yunani. Pemikirannya yang dikenal adalah to aperion sebagai sesuatu yang tidak terbatas, abadi sifatnya, tidak berubah-berubah, ada pada segalagalanya, dan sesuatu yang paling dalam.
c. Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun
     lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di
kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal
adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil
menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada
dengan panjang dawai.
d. Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.

Yunani Kuno II
a. Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep
    atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi
    terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
b. Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf
  yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan
 dengan becoming( hal menjadi).
c. Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru
 dari Alexander. Ia memberikan kontribusi di bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu
 kedokteran dan ilmu alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
      mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.

Zaman Pertengahan
Masa ini dimulai pada tahun 476 M atau abad ke-5 M, yaitu pada tahun keruntuhan kerajaan Romawi barat. Abad pertengahan ini berlangsung 10 abad hingga abad ke-15 M. Pada zaman ini tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan. Di dunia Timur terutama Negara-negara Islam justru terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Kalau di daerah Barat pada zaman pertengahan lebih berkutat pada masalah-masalah keagamaan, maka berbeda dengan peradaban dunia Islam yang saat itu melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainya.
Pada filsafat zaman Abad Pertengahan dibagi menjadi dua periode sebagai berikut:
Periode Patristik
berasal dari kata latin yaitu patres yang berarti bapa-bapa Gereja. Mereka adalah ahli-ahli agama Kristen pada abad permulaan agama Kristen.
Periode Skolastik
Pada periode ini dibagi menjadi dua periode yaitu periode skolastik Kristen dan periode skolastik Islam. Periode Skolastik Kristen dalam sejarah perkembangannya dapat dibagi menjadi tiga tahap:
Periode skolastik Awal
Masa ini terjadi pada abad ke-9 sampai abad ke-12 Masehi. Masa ini merupakan kebangkitan pemikiran dari kungkungan gerejawan yang telah membatasi berfilsafat, karena berfilsafat sangat membahayakan bagi agama Kristen. Dalam periode ini yang ditonjolkan adalah hubungan antar agama dan filsafat karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi dalam masa ini filsafat masih bertumpu pada alam fikiran dankarya-karya Kristiani.
Periode Skolastik Keemasan
Pada masa ini Skolastik mengalami kejayaan yang berlangsung pada tahun 1200 – 1300 Masehi. Ada beberapa faktor yang membuat masa-masa ini mengalami keemasan, diantaranya adalah pengaruh Aristoteles dan ahli fikir Islam sejak abad ke-12 sehingga pada abad ke-13 telah tumbuh ilmu pengetahuan yang luas. Kemudian pada masa ini telah berdiri beberapa universitas dengan fakultas-fakultas seperti Fakultas Teologia, Fakultas Kedokteran serta Fakultas Sastra. Munculnya ordo-ordo yang membawa dorongan kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13 juga merupakan faktor yang membuat masa ini mengalami keemasan.
Periode Skolastik Terakhir
Masa ini berlangsung pada tahun 1300 – 1450 Masehi. Masa ini ditandai dengan masa kemalasan berfilsafat. Nicolous Cusanus adalah tokoh yang terkenal pada masa ini dan sebagai tokoh pemikir yang terakhir pada masa Skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu melewati indera, akal, dan lewat intusi.

Pada zaman pertengahan ini, Eropa berada dalam masa tidur panjang akibat pengaruh dogma-dogma agama sedangkan kebudayaan Islam di zaman dinasti Abbasiyah berada pada puncak keemasannya. Ali Kettani menengarahi kemajuan umat Islam pada masa itu lantaran didukung semangat sebagai berikut:
a. Universalism,
b. Tolerance
c. International Character of the market
d. respect for science and scintist
e. the Islam nature of both the end and means of science.
Universalism artinya pengembangan iptek mengatasi sekat-sekat kekuasaan, kebangsaan, bahkan keagamaan. Tolerance artinya sikap tenggangrasa dalam pengembangan iptek dimaksud untuk membuka cakrawala di kalangan para ilmuan sehingga perbedaan pendapat dianggap sebagai pemicu ke arah kemajuan, bukan sebagai penghalang. Di zaman dinasti Abbasiyah perpustakaan Darul Himah membuka pintu bagi para ilmuan non muslim untuk memanfaatkan dan mempelajari berbagai literatur yang ada di dalamnya. Pemasaran hasil iptek merupakan suatu wahana untuk menjamin kontinyuitas aktifitas ilmiah itu sendiri, karena itu, International character of the market (pasar yang bersifat internasional) sangatlah dibutuhkan. Respect for science and scientist (penghargaan yang tinggi) dalam arti setiap temuan dihargai secara layak sebagai hasil jerih payah atas usaha seseorang atau sekelompok orang. The Islam nature of both the end and means of science artinya, sarana dan tujuan iptek haruslah terkait dengan nilai-nilai agama artinya, setiap kegiatan ilmiah tidak boleh bebas nilai, apalagi nilai agama. Sebab ilmuan yang melepaskan diri dari nilai-nilai agama akan terperangkap pada arogansi intelektual, dan menjadikan perkembangan iptek yang depersonalisasi dan dehumanisasi.
Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).
Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Ilmu Fisika menampilkan Fisikus asal Baghdad Musa Ibnu Syakir dan putranya Muhammad, Ahmad dan Hasan yang mengarang kitab Al Hiyal yang menggambarkan hukum-hukum mekanik dan stabilitas. Ibnu Al Haytham (965-1039 M) yang mengarang kitab Al-Manadhir, yang membuktikan hukum refraksi cahaya.
Bani Umayyah sebagai salah satu contohnya telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 Masehi, yaitu sekitar 8 abad sebelum Galileo Galilei dan Copernicus. Sedangkan kebudayaan Islam yang menaklukkan Persia abd 8 Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran di Jundishapur. Pada zaman keemasan kebudayaan Islam dilakukan penerjemahan berbagai karya Yunani dan bahkan Kholifah Al Makmun telah mendirikan Rumah kebajikan  (House Wisdom) pada abad 9 Masehi. Itu artinya bahwa perjalanan peradaban islam sudah jauh lebih dulu terbentuk dibandingkan peradaban Barat.
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh  islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
Al Farabi (870 M -950 M).
Adalah seorang komentator filsafat  Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Pemikiran filsafatnya berikisar tentang masalah : kesatuan filsafat, metafisika (hakekat Tuhan), teori emanasi, teori edea, Utopia jiwa (akal), dan teori kenabian. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
Sejarah mencatatnya sebagai pembangun agung sistem filsafat, dimana ia telah membaktikan diri untuk berfikir dan merenung, menjauh dari kegiatan politik, gangguan dan kekisruhan masyarakat. Al-Farabi adalah seorang yang logis baik dalam pemikiran, pernyataan, argumentasi, diskosi, keterangan dan penalarannya. Unsur-unsur penting filsafatnya adalah :
·         Logika
·         Kesatuan filsafat
·         Teori sepuluh kecerdasan
·         Teori tentang akal
·         Teori tentang kenabian
·         Penafsiran atas al-Qur’an.

Al-Khawarizmi (780 M – 850 M)
Hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar  fi hisab Al-jabr  wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman. Beliau mengembangkan trigonometri dengan memperkenalkan teori sinus dan cosinus, tangent dan cotangent
Al – Kindi (801 M – 873 M)
Bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
Menurut al-Kindi filsafat hendaknya diterima sebagai bagian dari kebudayaan Islam, oleh karena itu para sejarawan Arab awal menyebutnya “filosof Arab”. Menurutnya batasan filsafat yang ia tuangkan dalam risalahnya tentang filsafat awal adalah “filsafat” adalah pengetahuan tentang hakekat segala sesuatu dalam batas-batas kemampuan manusia, karena tujuan para filosof dalam berteori ialah mencapai kebenaran dan dalam prakteknya ialah menyesuaikan dengan kebenaran. Pemikiran filsafatnya berikisar tentang masalah : Relevansi agama dan filsafat, fisika dan metafisika (hakekat Tuhan bukti adanya Tuhan dan sifat-sifatNya), Roh (Jiwa), dan Kenabian.
Al-Ghazali (1058 M – 111 M)
Adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah  al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
Pokok pemikiran dari al-Ghozali adalah tentang Tahafutu al-falasifah (kerancuan berfilsafat) dimana al-Ghazali menyerang para filosof-filosof Islam berkenaan dengan kerancuan berfikir mereka. Tiga diantaranya, menutur al-Ghazali menyebabkan mereka telah kufur, yaitu tentang : Qadimnya Alam, Pengetahuan Tuhan, dan Kebangkitan jasmani.
Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat.  Ia adalah seorang  filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi,  sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).

Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali. Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat di pandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama dan sebagainya dan di lain pihak muncullah ilmu pengetahuan alam modern serta mulai berpengaruhnya suatu perasaan hidup baru. Pada saat itu muncullah usaha-usaha penelitian empiris yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains bentuk baru.
Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat, zaman Renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun, diantara perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat modern.
Pada abad pertengahan, manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, Humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
Ciri utama Renaissance adalah Humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme dan rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari watak itu ialah berkembangnya pengetahuan rasional. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, melainkan kelak pada zaman sesudahnya (zaman modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu. Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, karena semangat Humanisme itu. Ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern. Rupanya, setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkanyang positif, tetapi sekaligus yang negatif.
Pemikiran mengenai alam pada jaman Renaissance menghasilkan tokoh-tokohnya yang terpenting di Italia dan Jerman. Leonardo Da Vinci telah sepenuhnya mengerti, bahwa alam hanya dapat diketahui melalui pengalaman, pengalaman harus ditimbulkan melalui eksperimen dan dikembangkan dengan menggunakan matematika. Karena hasil karya Da Vinci tetap tidak dikenal, maka gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya tidak membawa pengaruh terhadap rekan-rekan sesamanya dan terhadap para pemikir di kemudia hari. Nicolaus Coper Nicus (Thorn, Polandia, 1473- Frauenburg, Prusia Timur, 1543), yang selama beberapa waktu menuntut pelajaran di Italia, mengemukakan pendapat bahwa bukannya matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengitari matahari. Secara demikian bukan hanya fisika Aristoteles yang digulingkan, melainkan sekaligus dipersiapkan suatu perubahan pemikiran mengenai hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Tokoh pertama filsafat adalah Descartes. Dalam filsafat, kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani (Renaissance), individualisme, Humanisme, lepas dari pengaruh agama. Sekalipun demikian, para ahli lebih senang meyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.
Ciri utama filsafat pada masa Renaissance adalah rasionalisme, yang menetapkan bahwa kebenaran berpusat dari akal, tetapi setiap akal bergantung pada subjek yang menggunakannya. Oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan bahwa berpikir sebagai wujud keberadaan diri, jika seseorang berpikir berarti ia ada. Ajaran ini diperkenalkan oleh Rene Dercartes dengan paradiga cagito ergo sum atau cagito descartes.
Tokoh-Tokoh Renaissance dan Humanisme
Diantara tokoh-tokoh Renaissance yang mempunyai peran yang penting dalam Renaissance, adalah tokoh-tokoh antara lain, seperti:
1. Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630)
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronomi Baru), yang diakui sebagai buku astronomi modern yang pertama dan salah satu buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu. Mahakarya ini memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet. Hukumnya yang ketiga diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan Dunia) pada tahun 1619, sewaktu ia tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet yang mengitari matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran. Pada bulan yang sama sewaktu Kepler merumuskan hukumnya yang ketiga, meletuslah Perang Tiga Puluh Tahun. Selama periode itu (1614-48), Eropa diporakporandakan oleh pembunuhan dan penjarahan berlatar agama dan Jerman kehilangan sepertiga penduduknya. Perburuan tukang sihir merebak di mana-mana. Ibunda Kepler dituduh sebagai tukang sihir dan nyaris dieksekusi. Menurut laporan, sebelum perang saja gaji Kepler di istana kadang dibayar kadang tidak, dan pada masa perang ia sama sekali tidak menerima gaji.
2. Galileo Galilei (15 Februari 1564 –8 Januari 1642)
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi adalah bulat mengelilingi matahari dan matahari sebagai sistem tata surya. Akibat pandangannya yang disebut itu ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang bumi adalah bulat dan matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah datar dan pusat alam semesta.
3. Nicolaus Copernicus (19 Februari 1473 – 24 Mei 1543)
Nicolaus Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains.
Dalam astronomi, heliosentrisme adalah model astronomi yang mana bumi mengelilingi matahari yang berada pada pusat tata surya. Kata berasal dari bahasa Yunani (ήλιος Helios = Matahari, dan κέντρον kentron = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan dengan geosentrisme, yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta.
Diskusi mengenai kemungkinan heliosentrisme terjadi sejak zaman klasik. Barulah ketika abad ke-16 dapat ditemukan suatu model matematis dapat meramalkan secara lengkap sistem heliosentris, yaitu Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronom. Pada abad berikutnya, model tersebut dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler dan pengamatan pendukung dengan menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei. Tetapi pada masa Reinensans, banyak yang tidak percaya tentang teori ini.
4. Tycho Brahe (1546 -1601)
Tycho Brahe adalah ahli astronomi Denmark, pengamat bintang yang paling cermat di dunia sebelum ditemukan teleskop. Pengamatannya begitu teliti hingga dapat merombak tabel posisi bintang yang disusun oleh para ahli astronomi sebelumnya. Data-data observasinya digunukan Kepler untuk merumuskan hukum Kepler.Ketepatan observasinya menyebabkan tiori Copernicus diakui kebenarannya oleh para ilmuwan. Pada tahun 1572 ia menemukan bintang baru dalam Rasi Cassiopeia. Sampai akhir hidupnya ia berhasil menentukan letak dan arah 777 bintang tetap.
5. Roger Bacon (1214 – 1294)
Roger Bacon adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisisme, dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat; meskipun studi-studi akhir menitikberatkan pada kepercayaannya terhadap okultasi dan tradisi alkimia. Ia akrab dengan koleksi karya-karya ilmiah dan filsafat dari dunia Arab, yang dengan penaklukan dunia Arab atas Syria dan Mesir, mengendalikan akses ke banyak karya-karya masa lampau. Kaca pembesar ditemukan pertama kali oleh Roger Bacon.
Sepanjang hidupnya bacon banyak mengahsilkan penemuan-penemuan, diantaranya optik, alkimia, dan pembuatan mesiu, perhitungan posisi dan ukuran benda-benda angkasa, dan kemudian mengantisipasi penemuan-penemuan mikroskop, teleskop,kaca mata, pesawat terbang, hidrolika, kapal uap. Bacon mempelajari astrologi dan percaya bahwa benda-benda langit memiliki pengaruh terhadap nasib dan pikiran manusia. Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon ini dalam berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black Rose karangan Thomas Costain.

Zaman modern
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologis perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini.Pada abad-abad berikutnya, di dunia barat dan di dunia luar barat, dijumpai keyakinan dan kepercayaan bahwa kemajuan yang di capai oleh pengetahuan manusia khususnya ilmu-ilmu alam, akan membawa perkembangan manusia pada masa depan yang semakin gemilang dan makmur. Sebagai akibatnya, ilmu pengetahuan selama masa modern sangat mempengaruhi dan mengubah manusia dan dunianya.terjadilah revolusi I (dengan pemakaian mesin-mesin mekanis), lalu revolusi II (dengan pemakaian listrik dan titik awal pemakaian sinar-sinar), dan kemudian revolusi III yang ditandai dengan penggunaan komputer yang sedang kita saksikan dewasa ini.Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula tampaknya, muncul semacam kecenderungan yang terjalin pada jantung setiap ilmu pengetahuan dan juga para ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk penemuan dan perumusan berikutnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman  modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak  zaman  Renaissance, yaitu  permulaan abad  XIV. Benua Eropa  dipandang sebagai basis perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini menurut Slamet Imam Santoso sebenarnya mempunyai tiga sumber yaitu:
Hubungan antara kerajaan Islam di semenanjung Iberia dengan Negara-negara Perancis. Para pendeta di Perancis banyak yang belajar di Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya itu di lembaga-lembaga pendidikan di Perancis.
Perang Salib (1100-1300) yang terulang sebanyak enam kali tidak hanya menjadi ajang peperangan fisik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu Eropa yang berasal dari berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka menyebarkan ajaran pengalaman  mereka itu sekembalinya di negara masing-masing.
Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan Bangsa Turki, sehingga para pendeta atau sarjana mengungsi ke Italia atau negara-negara lain. Mereka ini menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di Eropa.

Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
 Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ),
ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf  dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil ‘’ Penemu filsafat Modern’’  dan ‘’ Bapak matematika modern’’.Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641). Pem ikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir. Hasil pemikirannya berupa konsep “Aku berpikir maka aku ada (I think, therefore I am). Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.
Descartes telah mewariskan suatu metode berfikir yang menjadi landasan berfikir dalam ilmu pengetahuan modern. Langkah-langkah descrates adalah sebagai berikut:
Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah permasalahan.
Berfikir runtut mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit.
Perincian yang lengkap dan pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan.

Isaac Newton ( 1643  M – 1727 ),
 adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Perkembangan ilmu mencapai puncak kejayaan di tangan Newton. Ilmuwan Inggris ini antara lain merumuskan teori gaya berat dan kaidah-kaidah mekanika dalam karya tulis yang diberi judul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Asas-asas matematika dari filsafat alam yang menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
Newton berperan dalam ilmu pengetahuan modern terutama penemuannya dalam tiga bidang, yaitu teori Gravitasi, perhitungan Calculus, Dan Optika. Ketiga bidang tersebut dapat di uraikan secara singkat adalah sebagai berikut.
Teori gravitasi adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah di rintis oleh Galileo Dan Kepper. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Kepper mempelajari pergerakan lintasan tertutup atau elips. Berdasarkan perhitungan yang di ajukan oleh keppler menunjukkan bahwa tentu ada factor penyebab mengapa planet tidak mengikuti pergerakan dengan lintasan lurus. Dugaan sementara penyebab ditimbulkan oleh matahari yang menarik bumi atau antara matahari dengan bumi ada gaya saling tarik menarik. Persoalan itu menjadi obsesi Newton, namun ia menghadapi berbagai kesukaran. Perhitungan besarnya bumi Dan matahari belum di ketahui, Dan Newton belum mengetahui bahwa pengaruh benda pada benda yang lain dapat dipandang Dan dihitung dari pusat titik berat benda-benda tadi. Setelah kedua hal ini di ketahui oleh Newton, barulah ia dapat menyusun teori Gravitasi. Teori gravitasi menerapkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan. Teori Gravitasi ini dapat menerangkan dasar dari semua lintasan planet Dan bulan, pengaruh pasang surutnya air samudera, Dan peristiwa astronomi lainnya. Teori Gravitasi Newton ini dipergunakan oleh para ahli berikutnya untuk pembuktian laboratorium dan penemuan planet baru di alam semesta.

Perhitungan Calculus, yaitu hubungan antara X Dan Y. kalau X bertambah, maka Y akan bertambah pula, tetapi menurut ketentuan yang tetap atau teratur. Misalnya ada benda bergerak, panjangnya jarak yang di tempuh tergantung dari kecepatan tiap detik Dan panjangnya waktu pergerakan. Cara perhitungan Calculus ini banyak manfaatnya untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur.

Optika atau mengenai cahaya jika cahaya matahari di lewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogeny menjadi terbias antara merah sampai ungu, menjadi pelangi. Kemudian kalau pelangi itu di lewatkan sebuah prisma lainnya yang terbalik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat di buktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah Dan ungu.

Charles Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M )
adalah Dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Ia seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam  sebagai mekanismenya. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teori yang terkenal ada struggle for life ( perjuangan untuk hidup ). Darwin berpendapat bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap kumpulan makhluk hidup yang sejenis, karena meskipun sejenis namun tetap menampilkan kelainan-kelainan kecil. Makhlu hidup yang berkelainan kecil itu berbeda-beda daya menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan. Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan karena kalah tersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling unggul ( Survival of the fittest ). Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.

Joseph John Thompson ( 1856 M – 1940 M )
adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan  sinar molekul yang berbeda dengan  menggunakan sinar positif.

Filsafat modern menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya aneka aliran-aliran besar filsafat, yang diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme. Selain kedua aliran itu, juga akan diketengahkan aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi lembaran filsafat modern, yaitu idealisme, materialisme, positivisme, fenomenologi, eksistensialisme dan pragmatisme.

Filsafat abad modern pada pokoknya ada 3 aliran:
Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M).
Adanya pendirian bahwa kebenaran- kebenaran yang hakiki itu secara langsung dapat diperoleh dengan menggunakan akal. Adanya suatu penjabarannya secara logic atau deduksi untuk memberikan pembuktian mengenai lain- lain segi dari seluruh sisa bidang pengetahuan berdasarkan atas apa yang dianggap sebagai kebenaran- kebenaran hakiki.

Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292 M).
Sumber pengetahuan yang memadai ialah pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia.

Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804 M).
Menurul immanuel kant (1724-1804) pengetahuan itu seharusnya sintetis apriori (pengetahuan bersumber dari rasio dan empiris yang sekaligus bersifat apriori (rasional) dan a posteriori (empiris)

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.

Zaman Kontemporer
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat. Masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dan berbagai macam penemuan-penemuannya. Penemuan dan penciptaan silih berganti dan makin sering. Informasi ilmiah diproduksi dengan cepat, melipat dua setiap tahun, bahkan dalam disiplin-disiplin tertentu seperti genetika setiap dua tahun (Jacob, 1993).

Salah seorang fisikawan termashur abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia menyatakan bahwa alam tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain ia tidak mengakui adanya penciptaan alam.
Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain. Zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kamajuan sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.

Selain Einstein yang terkenal dengan teori relativitasnya, dalam sejarah ilmu pengetahuan alam juga dikenal teori kuantum dan struktur atom yang diperkenalkan oleh Max Planck di Jerman. Struktur atom dapat lebih dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantum ini. Rutherfordl, Bohr, Pauli, Schroedinger adalah para ahli yang memberi sumbangan besar dalam bidang pengetahuan ini. Penemuan radioaktivitas oleh Becquerel dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu kelistrikan sangat pesat dan dapat  menghasilkan alat-alat yang canggih seperti komputer yang  sangat berguna dalam menunjang kegiatan penelitian guna meningkatkan kegunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kesejahteraan masyarakat.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa, yang dimulai dari sejak Zaman Pra Yunani, Zaman Yunani,  Zaman Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern hingga pada Zaman Kontemporer sekarang ini  mempunyai ciri-ciri yang berbeda di setiap zamannya, dan juga dapat mengetahui tahap-tahap perkembangan sejarah ilmu.

3.2 Saran

Dengan mempelajari beberapa tahap-tahap dalam sejarah perkembangan ilmu, diharapkan agar kita senantiasa terus berusaha untuk mencari teknologi baru yang dapatg berguna di kehidupan, dan sebaiknya dalam mencari referensi terpecaya dalam memahami sejarah perkembangan ilmu.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN. https://www.rangkumanmakalah.com/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan/. Diakses tanggal 1 Mei 2017.

Adin, J. 2011. Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu. https://jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu/. Diakses tanggal 1 Mei 2017.

Kompasiana. 2015. Perkembangan Ilmu pada Zaman Pertengahan. http://www.kompasiana.com/robyzf/perkembangan-ilmu-pada-zaman-pertengahan_551f75e0813311932c9df1d1. Diakses tanggal 1 Mei 2017.

El-Rasheed, N. ___. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. https://www.academia.edu/6968405/Sejarah_perkembangan_ilmu_pengetahuan. Diakses tanggal 1 Mei 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KITA BISA SIAGA TSUNAMI ! (Apa itu tsunami dan mitigasinya)

Masih belum hilang dari ingatan kita tentang 13 tahun yang lalu tepat pada tanggal 26 Desember 2004. Sebuah bencana besar meluluh lantakk...