Selasa, 09 Mei 2017

Fenomena dan Teknologi terkait Gelombang

Fenomena sekitar dan Teknologi terkait Gelombang
Ø  Pengertian
Gelombang adalah suatu gangguan yang menjalar dengan kecepatan yang tertentu. Sumber gangguan umumnya berupa suatu sistem osilasi. Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum tanpa perpindahan materi. Gelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat.Menurut konsep fisika, cerminan gelombang merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti pemindahan massa medium.
Ø  Sifat Gelombang
a. Dipantulkan (Refleksi)
Tentunya sahabat sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi secara garis besar saya rasa kita sudah sepaham.
Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu :
  • Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.
  • Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.


b. Dibiaskan (refraksi)
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena melalui medium yang berbeda kerapatannya.


c. Dipadukan (interferensi)
Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan beda fase saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2, yaitu konstruktif (saling menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi Konstruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang berlawanan.


d. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi)
Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang dilewati semakin sempit. 


e. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium. Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui udara atau ruang hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk gelombang tersebut disebut medium nondispersi.

f. Dispolarisasi (diserap arah getarnya)
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang transversal, karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan terserap jika arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi celah tersebut.


Ø  Jenis Gelombang
Di alam ini banyak sekali terjadi gelombang. Contohnya ada gelombang air, gelombang tali, cahaya, bunyi, dan gelombang radio. Apakah semua gelombang itu sama? Ternyata semua gelombang itu dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai sifat kemiripannya contohnya dapat dibagi dengan dasar berikut.

Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua.
  1. Pertama, gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya. Sewaktu gelombang mekanik berjalan melalui medium, partikel yang membentuk medium mengalami berbagai macam perpindahan (pergeseran), yang bergantung pada sifat gelombangnya. Misalnya yang terjadi pada gelombang dawai, jika ujung dawai atau tali yang mengalami tegangan kita goyang sedikit ke arah atas, maka goyangan itu berjalan sepanjang dawai tersebut. Bagian-bagian dawai yang berurutan mengalami gerak yang sama dengan yang kita berikan kepada ujung dawai itu, tetapi setelahnya secara berurutan. Karena pergeseran medium itu tegak lurus atau transversal terhadap arah perjalanan gelombang sepanjang medium itu, maka gelombang ini disebut gelombang transversal


  1. gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarnya sejajar. Misalnya piston, jika kita menggerakkan piston itu satu kali bolak balik, maka fluktuasi tekanan akan berjalan sepanjang medium itu. Pada waktu ini, gerakan partikel-partikel medium itu adalah gerakan bolak-balik sepanjang arah yang sama seperti arah perjalanan gelombang. Contohnya gelombang pegas dan bunyi.


Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua.
1.    Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang membutuhkan media (zat perantara) dalam merambat. Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah Gelombang Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak akan terdengar.Contoh lain yaitu gelombang tali dan bunyi, dan gelombang pada permukaan air. Apa yang terjadi jika ada dua orang astronot yang bercakap-cakap diruang hampa? Jawabnya tentu tidak bisa secara langsung dari percakapan antar bunyi dari mulutnya.
2.    Gelombang Elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak membutuhkan media dalam merambat. Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat perantara. Contoh lainnya gelombang radio dan sinar-X.

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis juga.
  1. Gelombang Berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap. berjalan.
  2. Gelombang Stasioner, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah sesuai posisinya.

Gelombang bergerak melintasi jarak yang jauh, tetapi medium (cair, padat, atau gas) hanya bisa bergerak terbatas. Dengan demikian, walaupun gelombang bukan merupakan materi, pola gelombang dapat merambat pada materi. Sebuah gelombang terdiri dari osilasi yang bergerak tanpa membawa materi bersamanya. Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Pada kasus gelombang laut, energi diberikan ke gelombang air, misalnya oleh angin di laut lepas. Kemudian energi dibawa oleh gelombang ke pantai.

Gelombang periodik merupakan gerak gelombang secara teratur dan berulang-ulang yang mempunyai sumber berupa gangguan yang kontinu dan berosilasi, berupa getaran atau osilasi. Gelombang air bisa dihasilkan oleh benda penggetar apapun yang diletakkan di permukaan, seperti tangan, atau air itu sendiri dibuat bergetar ketika angin bertiup melintasinya, dan bisa juga karena sebuah batu yang dilempar ke dalamnya.

Ø  Fenomena Gelombang dan Penerapan Gelombang dalam Teknologi
Contoh Fenomena Gelombang
·         Fenomena gelombang air

Ketika kita melihat fenomena gelombang laut, ternyata, air gelombang tidak bergerak maju, melainkan melingkar. Sehingga air hanya bergerak naik-turun begitu gelombang melintas. Tepi pantai menahan dasar gelombang, sehingga puncak gelombang bergerak lebih cepat untuk memecah di tepi pantai. Dengan demikian, terjadinya gerak gelombang laut dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, air mencapai dasar lingkaran pada lembah gelombang. Kemudian, air mencapai bagian atas lingkaran pada puncak gelombang. Lalu, puncak gelombang memecah di tepi pantai. Gelombang air bergerak dengan kecepatan yang bisa diketahui. Tetapi, setiap partikel pada air itu sendiri, hanya berosilasi terhadap titik setimbang.


Pada gelombang yang merambat  di atas permukaan air, air bergerak naik  dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju bersama  dengan gelombang. Gelombang seperti ini disebut gelombang transversal, karena gangguannya tegak lurus terhadap arah rambat, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah, gelombang elektro magnetik termasuk jenis gelombang ini, karena medan listrik  dan medan magnet berubah secara periodik dengan arah tegak lurus satu sama lain. Dan juga tegak lurus terhadap arah rambat.



·         Selalu adanya gelombang pada laut


Prinsip terjadinya :
Gelombang adalah energi yang merambat, bentuk-bentuk energi dapat berupa macam-macam, seperti halnya dengan tejadinya gelombang pada laut, gelombang terjadi karena adanya energi yang menyertainya. Atomosfer bumi selalu berubah-ubah, perbedaan tekanan antara satu daerah dengan yang lainnya berbeda, hal inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan yang menyebakan terjadinya gelombang. Ketika gelombang memasuki zona pantai maka gelombang akan membentuk ombak besar karena perbedaan ketinggian dari dasar laut.
Ketika kita melihat fenomena gelombang laut, ternyata, air gelombang tidak bergerak maju, melainkan melingkar. Sehingga air hanya bergerak naik-turun begitu gelombang melintas. Tepi pantai menahan dasar gelombang, sehingga puncak gelombang bergerak lebih cepat untuk memecah di tepi pantai. Dengan demikian, terjadinya gerak gelombang laut dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, air mencapai dasar lingkaran pada lembah gelombang. Kemudian, air mencapai bagian atas lingkaran pada puncak gelombang. Lalu, puncak gelombang memecah di tepi pantai. Gelombang air bergerak dengan kecepatan yang bisa diketahui. Tetapi, setiap partikel pada air itu sendiri, hanya berosilasi terhadap titik setimbang.

·         Fenomena Gelombang bunyi
Pada gelombang bunyi, udara secara bergantian mengalami perapatan  dan perenggangan karena adanya pergeseran pada arah gerak. Gelombang seperti ini disebut  gelombang longitudinal. Rapatan adalah daerah sepanjang gelombang longitudinal  yang memiliki tekanan  dan kerapatan molekul-molekulnya lebih tinggi  dibandingkan saat tidak ada gelombang yang melewati daerah tersebut. Sementara itu, daerah dengan tekanan dan kerapatan molekul-molekulnya lebih rendah dibandingkan saat tidak ada gelombang yang melewatinya disebut  renggangan. Gelombang longitudinal ini  ditunjukkan oleh gambar berikut.



·         Fenomena gelombang tali
Semua gelombang memindahkan energinya tidak secara permanen melainkan melalui medium perambatan gelombang tersebut. Gelombang disebut juga dengan gelombang berjalan atau gelombang merambat disebabkan adanya perpindahan energi  dari satu tempat ke tempat lain karena getaran. Pada gelombang transversal, misalnya gelombang tali, seperti yang  ditunjukkan gambar dibawah, memperlihatkan gelombang merambat ke kanan sepanjang tali. Tiap partikel tali berosilasi bolak-balik pada permukaan meja.
Tangan yang berosilasi memindahkan energi ke tali, yang kemudian membawanya sepanjang tali  dan  dipindahkan ke ujung lain. Grafik perpindahan gelombang tali tersebut dapat  diamati pada gambar berikut.

Contoh nyata adanya gelombang dalam kehidupan sehari-hari, yaitu terbentuknya ombak yang ada di laut, gelombang yang terdapat pada bendera saat diterpa angin, gempa bumi, dan sebagainya. Pada kasus gempa bumi, gelombang merambat melalui lapisan bumi dan membawa energi yang besar.
·         Terjadinya pelangi


Prinsip terjadinya : Cahaya yang berasal dari matahari adalah cahaya yang bersifat polikromatik yaitu cahaya yang terdiri dari beberapa panjang gelombang. Oleh karenanya cahaya polikromatik ini dapat dipisah menjadi beberapa cahaya monokromatik yakni cahaya yang terdiri dari 1 panjang gelombang saja yang dapat secara jelas dilihat oleh mata seperti merah. Proses yang dapat membuatnya menjadi demikian dapat secara jelas dilihat pada pelangi. Beberapa saat setelah hujan turun yaitu ketika hujan turun rintik-rintik, partikel-partikel air memenuhi atmosfer, dan cahaya matahari yang masuk ke bumi terbiasakan oleh partikel air tersebut, masing-masing panjang gelombang terbiaskan/terbelokkan dengan sudut yang berbeda, hal ini disebabkan karena masing-masing warna yang terbiaskan mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda.


·         Perbedaan kondisi di dalam atmosfer bumi dan di luar atmosfer bumi / luar angkasa

Prinsip terjadinya : Ada perbedaan kondisi yang mencolok antara bumi dengan luar angkasa, yakni ada atau tidaknya medium yaitu udara. Dalam batas antara atmosfer dengan permukaan bumi terdapat udara sebagai medium paling dominan sedangkan pada luar angkasa tidak ada medium. Hal ini menyebabkan beberapa fenomena yang berlainan. Pertama jika kita memandang ke atas tampak langit berwarna biru yang disebabkan karena udara mengabsorbsi cahaya dan menghamburkan spektrum warna yang berbeda dengan asalnya yaitu biru sedangkan di luar angkasa lingkungan di sekitarnya berwarna hitam karena tidak adanya udara yang dapat menghamburkan cahaya sehingga cahaya yang terlihat hanya berasal dari sumbernya saja. Kedua apabila kita berbicara di dalam atmosfer bumi maka suara kita akan terdengar karena adanya medium yaitu udara, karena bunyi termasuk gelombang logitudinal yang membutuhkan medium dalam perambatannya sedangkan apabila kita bersuara di luar angkasa/ruang hampa tidak akan terdengar karena tidak adanya medium, jalan satu-satunya untuk berkomunikasi adalah melalui radio yang termasuk gelombang transversal

  • Dapat membedakan suara yang terdengar (spesifik)

Prinsip terjadinya : Meski suara manusia memiliki pita suara yang bentuk dan jenisnya sama, setiap frekuensi menghasilkan nada yang berbeda-beda. Sebagian suara yang kita dengar tidak hanya 1 frekuensi tertentu, bisa jadi beberapa frekuensi sekaligus. Suara berasal dari getaran. Manusia dapat mendengar suara yang frekuensinya antara 20 Hertz hingga 20.000 Hertz. Artinya, benda bergetar sebanyak 20 hingga 20.000 kali setiap detik. Terlepas dari rentangan frekuensi tersebut, manusia tidak akan mampu mendengar. Contoh sederhananya adalah getaran pada sebuah bambu. Nada pada bambu yang bergetar akan terjadi resonansi, sehingga ada frekuensi-frekuensi lainnya yang ikut bergetar. Resonansi itu akan berbeda untuk setiap benda. Perbedaan tersebut biasanya disebut dengan "warna suara", begitupula dengan manusia.

Contoh Penerapan Gelombang
·         Satelit Buatan
Satelit buatan adalah seperangkat alat elektronik yang diorbitkan pada orbit tertentu di luar angkasa. Satelit buatan ini mengorbit mengelilingi bumi seperti halnya satelit alami bumi yaitu bulan. Satelit digunakan manusia khususnya dalam bidang telekomunikasi dan meteorologi. Dalam bidang telekomunikasi yaitu digunakan untuk menerima dan menyebarkan gelombang televisi dari suatu tempat di bumi kemudian menyebarkannya ke bagian bumi lain sehingga informasi dapat disampaikan saat itu juga. Misalkan, kamu melihat tayangan sepak bola liga Italia secara langsung. Rekaman pertandingan tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan. Gelombang ini diterima oleh satelit dan disebarkan kembali ke bumi sehingga belahan bumi lain dapat menerima gelombang ini. Di belahan bumi tersebut gelombang elektromagnetik ini diubah kembali menjadi bentuk gambar dan suara.
Proses penjalaran gelombang dari bumi ke satelit yaitu sebagai berikut. Sebuah pemancar radio memancarkan gelombang dalam segala arah. Gelombang radio menjalar ke atas dan dipantulkan oleh ionosfer kembali ke bumi karena gelombang-gelombang ini dapat diterima dari seluruh horizon. Beberapa gelombang dapat mengenai tanah dan dipantulkan kembali. Gelombang mikro tidak dipantulkan oleh ionosfer melainkan diteruskan ke satelit. Gelombang yang diterima oleh satelit ini digunakan untuk mentransmisikan informasi ke stasiun-stasiun penerima di bumi.

·         Sel Surya
Sel surya digunakan manusia untuk menampung gelombang sinar Matahari sehingga manusia memperoleh bentuk energi baru. Kamu pasti telah mengetahui bahwa sinar Matahari juga merupakan gelombang. Sinar Matahari ini dapat digunakan sebagai sumber energi baru, misalnya pembangkit listrik, digunakan untuk mobil bertenaga surya, bahkan digunakan sebagai sumber energi pesawat bertenaga surya.
Para ahli telah banyak yang meneliti pemanfaatan energi Matahari ini. Bahkan telah dibuat mobil-mobil tenaga surya yang menggunakan energi Matahari untuk menggerakkannya. 

·         Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana orang dapat menemukan sumber minyak bumi di dalam perut bumi, padahal kulit bumi (mantel) sangat tebal dan terdiri atas batuan yang sangat padat. Satu lagi konsep gelombang dimanfaatkan manusia. Pada pembahasan sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa gelombang mekanik menjalar membutuhkan medium dan gelombang dapat dipantulkan.
Para ahli geofisika melakukan penelitian terhadap perut bumi dengan memberikan gelombang mekanik pada bumi. Gelombang tersebut akan dijalarkan oleh bumi ke segala arah. Jika gelombang tersebut mengenai batuan yang mempunyai sifat elastisitas berbeda, gelombang tersebut sebagian akan dipantulkan dan sebagian akan diteruskan.
Gelombang yang dipantulkan ke permukaan bumi ini diterima oleh receiver dan waktu penjalaran gelombang ini dicatat. Dari serangkaian data waktu pemantulan, para ahli geofisika dapat memperkirakan jenis batuan yang dilalui gelombang dan memperkirakan adanya sumber minyak bumi, gas, atau mineral.
Jika kamu melanjutkan studi di perguruan tinggi jurusan Geofisika, kamu akan mempelajari teknik ini secara lebih mendalam dan kamu akan merasa kagum bagaimana Sains menjadi ujung tombak dalam sebuah eksplorasi minyak bumi, mineral, atau gas.

·         Sonar
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika Indonesia kaya akan ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan di perairan yang jauh dari pantai menggunakan kapal. Tidak setiap daerah di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut yang banyak ikannya dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya penangkapan ikan di laut menjadi efektif?
Kapal-kapal laut biasanya menggunakan sonar untuk menemukan daerah di laut yang banyak ikannya. Prinsip kerja sonar ini berdasarkan pada konsep pemantulan gelombang. Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan ke dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke kedalaman laut. Jika sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini sebagian akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang pantul ini akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam monitor. Nelayan dapat melihat gerombolan ikan di bawah kapal mereka. Dengan demikian, nelayan dapat menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran akan lebih efektif.

·         Hidropon
Hidropon adalah  transduser energi suara ke energi listrik yang digunakan di dalam air atau zat cair. Jadi terjadi pergantian energi suara ke energi listrik. Untuk mengukur kedalaman dasar laut, teknik gema suara digunakan dengan cara merambatkan gelombang suara dari bawah kapal yang dipantulkan dengan alat perekam(hidropon) yang diletakkan di dasar lautan. Jika dasar laut bertekstur kasar maka pemantulan gelombang akan cepat, akan tetapi bila dasar lautan bertekstur lembek, apakah mempengaruhi kecepatan gelombang atau tidak? Hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Jika terbukti tekstur tanah mempengaruhi kecepatan gelombang maka kemungkinan, hasil pengukuran kedalaman laut di tanah liat dan batuan yang seharusnya berkedalaman sama,bisa jadi dalam pengukuran menjadi berbeda.
            Alat hidropon juga kemungkinan bisa digunakan untuk mencari gunung api bawah laut ataupun palung laut. Jika seharusnya dititik A memiliki laut yang dalam, tetapi dalam pengukuran menjadi dangkal kemungkinan di titik tersebut terdapat gunung api bawah laut. Namun sebaliknya jika dititik B seharusnya berlaut dangkal, tetapi dalam pengukuran hidropon tercatat hasil yang dalam, berarti kemungkinan di daerah tersebut terdapat palung laut yang dalam.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Pengertian Gelombang SMA Kelas XII. http://fisikazone.com/pengertian-gelombang-sma-kelas-xii/. Diakses 16 Februari 2017.

Anonim. 2012. Gelombang Mekanik (Mechanical wave). https://artikelnesia.com. /2012/08/31/gelombang-mekanik/. Diakses 16 Februari 2016.

Dharmawan, Arya. 2015. Gelombang Mekanik. http://nuttigekennis.blogspot.co.id/2015/01/gelombang-mekanik.html. Diakses 16 Februari 2017.
Kristanta, Arif. 2009. Gelombang. https://arifkristanta.wordpress.com/belajar-online/gelombang/. Diakses 15 Februari 2017.

Taufik, Ramlan.____. Gelombang dan Optik. Bandung. JICA. 

Artikel Percobaan Azas Lenz

AZAS LENZ

Oleh :
Shofilia Branchais (15030184025)
Widya Kartikasari (15030184040)
Azkia Nurin Nisa’ (15030184041)

ABSTRAK
Percobaan tentang Azas Lenz ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan fluks magnetic dengan arah arus dan ggl induksi. Metode yang dilakukan yaitu dengan merangkai alat lalu mendekatkan salah satu ujung magnet ke kumparan dan mengamati arah jarum galvanometer dengan variabel manipulasi arah kumparan; posisi kutub magnet, variabel kontrol yaitu jumlah lilitan pada kumparan, sedangkan variabel respon yaitu arah jarum galvanometer. Percobaan kedua dilakukan dengan merangkai alat dan menginduksi besi pada kumparan, lalu mengamati arah jarum galvanometer dengan variabel manipulasi yaitu arah arus listrik, variabel kontrol yaitu jumlah lilitan pada kumparan, sedangkan variabel respon yaitu arah jarum galvanometer. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapat hasil bahwa perubahan fluks magnetik memengaruhi arah arus induksi dan ggl induksi. Medan magnet melewati kumparan menghasilkan perubahan fluks dan mengakibatkan ggl yang berlawanan arah dengan perubahan fluks magnetik awal. Hal ini sesuai dengan Azas Lenz.
Kata kunci : fluks magnetik, arus induksi, ggl induksi, galvanometer.


PENDAHULUAN 
Medan magnet terbentuk karena terjadinya pergerakan sebuah elektron. Medan magnet dapat menimbulkan gaya gerak listrik atau ggl pada sebuah penghantar. Azas tersebut menjadi prinsip generator dan transformator. Sedangkan fluks magnetic merupakan hubungan untar garis gaya magnetik. Perubahan pada fluks magnetik dapat menyebabkan perubahan pada ggl induksi. Untuk lebih mengetahui hubungan antara perubahan flluks magnetik dengan arah arus dan ggl induksi maka dilakukan percobaan tentang Azas Lenz.

DASAR TEORI
Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya. Benda magnetik selalu mencoba untuk mengarahkan diri selaras dengan pengaruh medan magnet disekitarnya. Makin kuat daya megnetisme yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin luas pula cangkupan medan magnetnya. Keberadaan magnet dapat dilihat dengan perubahan kedudukan serbuk besi sebagaimana percobaan Oersted. Yang kemudian digambarkan menurut kaidah tangan kanan.  Medan magnetik juga terjadi di sekitar kawat berarus listrik sebagaimana percobaan Oersted. Akibat Pengaruh magnetik terhadap benda lain dinamakan Induksi Magnetik. Misal kawat lurus berarus listrik mengalirkan medan magnet yang kuat.
GGL induksi adalah beda potensial yang terjadi pada ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul.

Hukum Lenz digunakan untuk menentukan arah suatu arus induksi atau GGL induksi (tegangan gerak elektrik induksi). Hukum Lenz menyatakan bahwa arah sebarang efek induksi magnetik adalah sedemikian rupa sehingga menentang penyebab efek itu. Dalam hukum ini, penyebab efek adalah fluks yang berubah-ubah dimana fluks tersebut melalui sebuah rangkaian stasioner yang ditimbulkan oleh sebuah medan magnetik yang berubah-ubah. Selain itu juga dapat dikarenakan gerak konduktor yang membentuk rangkaian. Dan penyebab efek dalam Hukum Lenz dapat berupa penggabungan dari kedua alasan fluks berubah-ubah. Pengubahan fluks dalam sebuah rangkaian stasioner menyebabkan arus induksi menimbulkan medan magnetiknya sendiri. Medan yang ditimbulkan ini berlawanan dengan medan semula. Arus induksi menentang perubahan fluks yang melallui rangkaian tersebut.
Berdasarkan kajian teori di atas, rumusan hipotesis yang dapat kami susun adalah arah arus selalu berlawanan dengan arah jarum galvanometer.


METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan :
Magnet batang
Galvanometer
Kumparan searah jarum jam
Kumparan berlawanan arah jarum jam
Sumber arus searah
Batang besi
Konektor
Rancangan Percobaan :
   





Variabel Percobaan :

Percobaan 1 :
Variabel manipulasi : arah kumparan, posisi kutub magnet
Variabel kontrol : jumlah lilitan pada kumparan
Variabel respon : arah jarum galvanometer

Percobaan 2 :
Variabel manipulasi : arah arus listrik
Variabel kontrol : jumlah lilitan pada kumparan
Variabel respon : arah jarum galvanometer

Langkah Percobaan :
Percobaan pertama dilakukan dengan merangkai alat seperti pada rangkaian percobaan kemudian mendekatkan salah satu ujung magnet ke kumparan dan mengamati aarah jarum pada galvanometer. Mengulangi percobaan tersebut dengan mengubah arah kumparan dan ujung magnet seperti pada rancangan percobaan.
Percobaan kedua dilakukan dengan merangkai alat seperti rancangan percobaan kemudian mendekatkan kumparan L1 dan L2 kemudian menempatkan batang besi di tengah –tengah dua kumparan dengan mengamati jarum galvanometer. Mengulangi langkah tersebut dengan membalik kutub baterai.

DATA DAN ANALISIS
Data
   





 
Analisis
Pada percobaan Azas Lenz untuk mempelajari hubungan antara perubahan fluks magnet dengan arah arus dan ggl induksi. Pada percobaan kali ini pengamat melakukan penelitian atau pengaruh pada arah simpangan jarum galvanometer pada saat batang magnet dimasukkan dan dikeluarkan ada kumparan dengan menggunakan kutub utara dan kutub selatan. Ketika sebuah batang magnet didekatkan pada kumparan, maka pada ujung kumparan akan timbul perubahan medan magnet yang berasal dari batang magnet sehingga akan menimbulkan arus dan menyebabkan jarum pada galvanometer.

Pada percobaan pertama, magnet didekatkan pada kumparan dengan kutub utara yang didekatkan pada kumparan. Jarum galvanometer bergerak ke arah kiri dan arus bergerak ke arah kanan. Ketika magnet dijauhkan dari kumparan, jarum galvanometer bergerak ke arah kanan, dan arus bergerak ke kiri.

Pada percobaan kedua, magnet didekatkan pada kumparan dengan kutub selatan yang lebih dulu mendekati kumparan. Akibatnya terlihat jarum galvanometer menyimpang ke arah kanan dan menunjukkan arus mengarah ke kiri. Ketika magnet dijauhkan dari kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kiri maka arah arus ke arah kanan.

Pada percobaan ketiga, kumparan dibalik dari keadaan semula menjadi berlawanan arah jarum jam kemudian magnet didekatkan kekumparan dengan kutub utara yang lebih dulu mendekati kumparan. Jarum galvanometer bergerak atau menyimpang ke arah kanan maka arah arus bergerak ke arah kiri. Ketika magnet dijauhkan dari kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke arah kiri, maka arus bergerak ke arah kanan.

Pada percobaan keempat, magnet didekatkan ke kumparan dengan kutub selatan yang didekatkan lebih dulu mengakibatkan jarum galvanometer menyimpang ke arah kiri maka arus bergerak ke arah kanan. Ketika megnet dijauhkan dari kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke arah kanan maka arus bergerak ke arah kiri.

Pada percobaan kelima, dua buah kumparan disatukan dengan batang besi agar menjadi besi bermagnet dengan juga menggunakan arus DC untuk menginduksi besi. Ketika telah dirangkai, terlihat jarum galvanometer menyimpang ke kiri, dan arus bergerak ke kanan.

Pada percobaan keenam, sama halnya seperti pada percobaan  kelima namun baterai dibalik unutuk mengubah arus. Setelah dirangkai seperti rancangan percobaan, jarum galvanometer menyimpang ke arah kanan dan arus bergerak ke arah kiri.    

DISKUSI
Arah Pada percobaan Azas Lenz, arah simpangan jarum galvanometer menunjukkan arah electron, dan arus listrik dapat ditentukan karena arah elektron berlawanan arah dengan arah arus listrik. Dalam percobaan pertama sampai keempat, untuk memudahkan penentuan arah simpangan disarankan untuk mendekatkan dan menjauhkan magnet batang ke kumparan dengan cepat, karena simpangan pada galvanometer akan besar ketika magnet didekatkan dengan gerakan yang cepat. Pada percobaan kelima dan keenam, besarnya simpangan akan jelas terlihat dengan menggunakan baterai yang lebih banyak.

Setelah melakukan percobaan, diketahui bahwa magnet yang didekatkan atau dijauhkan dari kumparan akan menghasilkan arus yang mengalir yang ditandai dengan menyimpangnya jarum galvanometer yang berarti ada arus yang berlawanan arah dengan elektron atau jarum galvanometer. Perpindahan muatan listrik terjadi karena adanya beda potensial yang disebut ggl induksi dengan arah arus listrik yang disebut arus listrik induksi. Hal ini sesuai dengan Azas Lenz dan kaidah tangan kanan dimana ibu jari sebagai arah kutub utara dan jari-jari yang lain menunjukkan arah arus.  

KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan Azas Lenz dapat disimpulkan bahwa apabila magnet batang didekatkan pada kumparan akan timbul ggl yang menghasilkan arus induksi dalam suatu kumparan. Arus induksi tersebut mengakibatkan medan megnetik sehingga arah arus berlawanan dengan arah fluks magnetik yang dapat diamati dengan penyimpangan jarum galvanometer.

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. 2001. FISIKA Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Haliday. 2010. Fisika Dasar Jilid 2 Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga
Tipler. 2001. FISIKA Untuk Sains dan Teknik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Tim Fisika Dasar II. 2016. Panduan Praktikum Fisika Dasar II. Surabaya: UNESA Press

Magic Science (Menusuk Plastik Berisi Air dengan Pensil)

 Magic Science (Menusuk Plastik Berisi Air dengan Pensil)



Video yang diberi judul “Magic Science” merupakana video dari percobaan plastik berisi air yang ditusuk menggnakan pensil namun air dalam plastik tidak tumpah.
Apa saja bahan yang diperlukan?
Untuk melakukan percobaan ini kita hanya membutuhkan kantong plastik (seperti plastik tepung) yang diisi dengan air dan diikat dengan tali. Kemudian dengan menggunakan pensil, plastik berisi air tadi ditusuk
Apa yang terjadi?
Ketika plastik berisi air tersebut ditusuk dengan pensil, air dalam plastik tidak tumpah.
Mengapa hal itu bisa terjadi?

Jika kita menusuk plastik tersebut terlebih dahulu dan kemudian baru menuangkan air ke dalamnya, maka air akan merembes keluar melalui lubang-lubang yang telah kita buat. Tetapi jika kita mengisinya terlebih dulu dan kemudian baru menusukkan pensil, air tidak akan merembes keluar sama sekali. Ini adalah hasil dari fakta bahwa ketika plastik terkoyak oleh pensil, molekul dari plastik tersebut bergerak mendekat bersama-sama . Dalam hal ini, plastik tersebut mengencangkan sekitar pensil. Plastik terbuat dari polimer. Saat pensil menusuk plastik, polimer membuat sekat sehingga air tetap tertahan di dalam plastik.

KITA BISA SIAGA TSUNAMI ! (Apa itu tsunami dan mitigasinya)

Masih belum hilang dari ingatan kita tentang 13 tahun yang lalu tepat pada tanggal 26 Desember 2004. Sebuah bencana besar meluluh lantakk...