Pasang Surut
Pasang dan
surut air taut dipengaruhi oleh gaya gravitasi atau gaya tarik bulan dan matahari. Bulan yang lebih dekat dengan bumi
mempunyai pengaruh yang lebih besar pada pasang dan surutnya air laut
dibandingkan dengan pengaruh gravitasi matahari.Pasang dan surut terbesar
terjadi pada saat bulan baru dan bulan pumama karena pada saat itu, matahari,
bulan, dan bumi berada dalam bidang segaris.Pasang terendah terjadi pada saat
bulan perbani.Oleh karena itu, pasang terendah disebut juga pasang perbani.Ketika
pasang perbani, pasang terjadi serendah-rendahnya karena kedudukan matahari dan
bulan terhadap bumi membentuk sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi
bulan dan matahari akan sating memperlemah. Perbedaan tinggi air pada saat
pasang dan surut di laut terbuka mencapai 3 m. Tetapi, di tempat-tempat sempit
seperti di selat atau di muara sungai, perbedaan tinggi air ini dapat mencapai
16 m. Bumi yang diselubungi air laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bulan. Akibatnya, daerah yang berhadapan dengan bulan akan mengalami
pasang, sedangkan daerah yang tegak lurus terhadap kedudukan bulan akan
mengalami surut.
Pasang
surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal.
Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi.
Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding
terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari,
gaya tarik gravitasi bulandua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
dalam membangkitkan pasangsurut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada
jarak matahari ke bumi. Gayatarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)pasang surut gravitasional di
laut.Lintang dari tonjolan pasangsurut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara
sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teorikesetimbangan adalah
rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadapmatahari, revolusi bumi terhadap
matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamisadalah kedalaman dan luas
perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dangesekan dasar. Selain itu
juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapatmempengaruhi pasang surut disuatu
perairan seperti, topogafi dasar laut.
Terjadinya
arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut,
gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal
seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut
dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan
angin ( Gross, 1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama
yang berperan dalam sirkulasi massa air adalah gaya gradien tekanan, gaya
coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya sentrifugal.Faktor penyebab
terjadinya arus yaitu dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu gaya
eksternal, gaya internal angin, gaya-gaya kedua yang hanya datang karena fluida
dalam gerakan yang relatif terhadap permukaan bumi. Dari gaya-gaya yang bekerja
dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin, gaya Viskositas, gaya
Coriolis, gaya gradien tekanan horizontal, gaya yang menghasilkan pasang surut.
Ketika angin
berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan,
sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan,
yang memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang
sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar
gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar aruspermukaan.
Dalam proses gesekan antara angin dengan permukaan laut dapat
menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan air
turbulen (Supangat,2003).
Gaya Viskositas
pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin pada
permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan
secara periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida. Gaya
viskositas dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan
viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan fluida hasil dari transfer momentum
diantara bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam pergerakan fluida dalam
aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer antara batas yang
berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut, gerakan air
tidak pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan
molekul individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan
internal yang dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh pertukaran
molekul individu dan disebut viskositas eddy.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana
gaya ini akan membelokan arah angin dari arah yang lurus. Gaya ini timbul
sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya.Gaya Coriolis ini yang
membelokan arus dibagian
bumi utara kekanan dan dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat
kecepatan arus berkurang,
maka tingkat perubahan arus yang
disebabkan gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit
pembelokan dari arah arus yang
relaif cepat dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar pada
aliran arus yang
kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman makin bertambah besar.
Akibatnya akan timbul suatu aliran arusdimana makin
dalam suatu perairan maka arus yang
terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan dibelokan arahnya. Hubungan ini
dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arusmenyimpang 450
dari arah angin dan sudut penyimpangan.bertambah dengan bertambahnya kedalaman
(Supangat, 2003).
Sumber : http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.co.id/2013/11/gravitasiuniversal-sistem-dua-benda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar